Pengembangan Manajemen dan Kewirausahaan

REGULER

CATATAN: DARI TIGA KASUS BERIKUT INI SILAHKAN PILIH DUA KASUS SAJA.

Kasus 1. Libur Lebaran. Perajn memanfaatkan momentum liburan dengan cara menarik pembeli melalui pameran. Mereka menggelar produk dalam pameran di Mal hingga di Alun-alun misalnya. Mereka menawarkan produk kreasinya mulai dari kerajinan batik, kayu, tas dari daun pandan hingga pakaian. Salah satu peserta pameran Dino mengatakan, selain mendekati konsumen, ia juga ikut pameran untuk memeriahkan lebaran yang dipadati pemudik. Pengunjung Mal banyak tetapi yang mampir dan belanja hanya sedikit. Sehari hanya dapat Rp 170.000,- saja ujarnya. Dino mengatakan selama libur sekolah ia sengaja aktif mengikuti pameran agar produknya semakin dikenal. Apalagi jika harga sewa stan hanya Rp 250.000,- selama pameran dinilai relative terjangkau. Menurut Ari, penjaga stan produk tas dan dompet jumlah pengunjung pameran banyak. Dalam sehari omzetnya hanya Rp 400.000,-. Namun pameran tetap dinilai strategis untuk memperkenalkan produknya. Adapun produk tas dan dompet sudah biasa diambil pedagang dari Bali untuk di ekspor. Jadi sudah ada pelanggan tetap, ujarnya. Ada 38 produsen makanan dan minuman juga memasarkan produk aneka kuliner. Mereka bisa mengambil keuntungan karena banyaknya rumah makan yang tutup setelah lebaran, sehingga mencari makan jadi sulit. Hal ini menjadi peluang bagi pelaku UMKM untuk menggelar produknya.

Pertanyaan:

  1. Berdasarkan kasus tersebut bagaimana hasil analisa yang diterapkan oleh Dino tersebut? Buktikan bahwa wadah untuk menggelar produknya diperlukan!

  2. Dari kasus tersebut bandingkan pengunjung pameran di Mal dengan pameran di Alun-alun!

  3. Jelaskan beberapa faktor agar menjadi pengusaha sukses? 


Kasus 2. Asuransi Bumi Putra 1912 berkembang menjadi asuransi terbesar di Indonesia. Klaim asuransi mencapai Rp 2,2 trilyun per tahun. Tak gentar dengan serbuan asuransi asing. Tua dan semakin perkasa. Performa perusahaan yang didirikan 12 Februari 1912 justru makin perkasa. Bumi putera perusahaan Asuransi jiwa teratas di Indonesia. Angka statistic mendukung fakta itu. Jumlah pemegang saham selalu bertambah hingga saat ini lebih dari 7 juta . jumlah itu = 14,9 % asuransi di Indonesia. Jumlah asuransi di Indonesia hamper 50 perusahaan. Bumiputra berhasil mengumpulkan premi sebesar Rp 3,4 trilyun. Jumlah itu meningkat lebih dari 15 % pada tahun sebelumnya hanya Rp 2,9 trilyun. Target tahun ini premi bisa mencapai Rp 4,5 trilyun atau meningkat lebih dari 30%. Angka yang cukup realistis. M. Ali menguraikan sejumlah indicator ekonomi mikro. Antara lain rendahnya inflasi, stabilitas nilai tukar, dan turunnya tingkat suku bunga Bank Indonesia, menjadi dasar untuk menancapkan optimism akan masa depan Bumi putera. Dengan profesionalisme yang mereka miliki, perusahaanpun berkembang pesat. Bumiputra merambah ke bisnis lain, dari usaha perbankan, asuransi umum, sekuritas, percetakan, hingga usaha perhotelan. Di antaranya, Bank Bumi putra dan Hotel Bumi Wijaya.

Pertanyaan:

  1. Dari uraian kasus 2 di atas tunjukkan prinsip berbisnis yang dilakukan Asuransi Bumiputra.

  2. Tunjukkan jenis asuransi dan produk yang dipasarkan perusahaan Bumi putra.

  3. Buktikan proses menuju kesuksesan yang dilakukan pihak perusahaan tersebut. 


Kasus 3. Koperasi jasa keuangan harus dikembangkan agar bisa menjadi solusi efektif untuk mengatasi masalah pembiayaan usaha mikro dan kecil. Apalagi sudah ada Surat Keputusan Bersama (SKB) tentang Strategi Pengembangan Lembaga Keuangan Mikro. Koperasi adalah Lembaga keuangan mikro yang bisa menjadi alternatif bagi usaha mikro dan kecil (UKM) untuk memenuhi kebutuhan pembiayaannya. Selama ini UKM sulit memperoleh akses pembiayaan dari perbankan. Hal ini antara lain karena persyaratan yang ditetapkan perbankan sulit dipenuhi oleh UKM. Namun perlu dipahami bahwa perkembangan KJK masih terkendala, terutama kapasitas Lembaga, sumber daya manusia, dan permodalannya. Selain soal regulasi dan supervise yang belum efektif. Padahal KJK banyak berperan dalam pemberdayaan UKM. Hal ini antara lain, tampak dari pertumbuhan koperasi simpan pinjam (KSP) tahun 2000-2004, rata-rata mencapai 8,64 % per tahun. Selain itu pertumbuhan nilai pemberian pinjaman oleh KSP juga relatif tinggi yaitu rata-rata 25,26% per tahun. Padahal pertumbuhan anggota turun 1,77 % per tahun. Agar keberadaan koperasi jasa keuangan semakin kuat perlu dilakukan sosialisasi cetak biru pengembangan KJK sebagai Lembaga keuangan mikro, yang sehat, kuat, terpercaya, serta terintegrasi dalam system keuangan nasional. KJK terdiri dari koperasi simpan pinjam dan koperasi jasa keuangan syari'ah (KJKS). Data Kemenegkop dan UKM menyebutkan per Juli 2009 terdapat 3200 unit KSP, 264 Unit KJKS, 66,35 Unit Simpan Pinjam (USP) dan 524 Unit Jasa Keuangan Syari'ah (OJKS)

Bidang usaha baik yang berskala usaha mikro, kecil, menengah dan besar yang berdomisili di Indonesia pada dasarnya dalam perlindungan dan pembinaan pemerintah. Namun dalam system pemerintahan dewasa ini khusus untuk usaha kecil dan menengah serta koperasi dilakukan oleh Menteri yang melaksanakan tugas teknis yakni Menteri Negara Urusan Usaha Kecil, Menengah dan Koperasi. Secara Yuridis usaha kecil dan menengah serta koperasi masing-masing memiliki undang-undang.

Pertanyaan:

  1. Dari uraian tersebut tentukan keunggulan dan kelemahan koperasi

  2. Tunjukkan beberapa masalah yang menyangkut pengelolaan koperasi!

  3. Buatlah perbandingan antara usaha yang berskala mikro, kecil, menengah dan besar.

  4. Carilah peran koperasi yang seharusnya diterapkan agar berkelanjutan!